Penguatan Sociopreneur Berbasis Kearifan Lokal: Strategi Digitalisasi dan Kemitraan Usaha Produk Jamu di Kalurahan Singosaren, Bantul binaan Pusat Kedokteran Herbal FKKMK UGM

        Pusat Kedokteran Herbal FKKMK UGM kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud komitmen dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 di Kalurahan Singosaren, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, dengan Judul “Strategi Terpadu Pengelolaan dan Pengembangan Café Jamu Berbasis Edukasi, Digitalisasi, Kolaborasi dan Manajemen Pengelolaan” Program ini diinisiasi oleh Prof. Dr. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, M.Si., Apt selaku pengusul sekaligus ketua kegiatan, dalam skema Human Sociopreneur yang mengedepankan pemberdayaan komunitas berbasis usaha lokal berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan sejak tahun 2023 dan 2024. Fokus utama pada tahun ketiga ini adalah penguatan kapasitas manajerial usaha mitra serta transformasi digital jejaring kemitraan Café Jamu “Lokanusa” yang menjadi etalase produk jamu Jogorogo. Mitra yang terlibat dalam penyuluhan meliputi Kalurahan Singosaren, Café Jamu Lokanusa, Karang Taruna Jaya Kusuma, KWT Singosaren, dan Koperasi Merah Putih Singosaren. Masing-masing mitra mengirimkan perwakilannya, dengan total peserta berkisar antara 15–20 orang. Peserta mengikuti rangkaian pelatihan yang dirancang secara partisipatif, guna meningkatkan pemahaman mereka dalam penataan embalase produk, strategi pemasaran digital, pengembangan paket pelatihan jamu, pengelolaan operasional café, serta pencarian mitra usaha untuk memperluas jejaring kolaborasi.

             Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang sebelumnya telah dilakukan antara Pusat Kedokteran Herbal (PKH) FKKMK UGM dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) “Maju Makmur”, kalurahan (Desa) Singosaren. Selama dua tahun terakhir, kerjasama tersebut telah berhasil membawa perubahan signifikan pada kualitas, higienitas, legalitas dari produk lokal yang dihasilkan. Pada tahun ini, kegiatan diarahkan ke tahap ekspansi kemitraan dan strategi pemasaran, khususnya melalui showroom Cafe Jamu Lokanusa dan digitalisasi. Sebelum penyuluhan dilaksanakan, tim Pusat Kedokteran Herbal UGM telah melakukan audiensi kemitraan multihelix antara PKH UGM, Kalurahan Singosaren, dan Cafe Jamu Lokanusa bersama Lurah (Kepada Desa) Singosaren, Bapak H. Joko Prayitno dan pemilik usaha Café Lokanusa, pada bulan Februari 2025 lalu. Dukungan dan sambutan hangat dari pemerintah desa menjadi fondasi penting dalam mendorong keberlanjutan program. Materi dalam kegiatan ini disampaikan oleh narasumber-narasumber berkompeten dari FKKMK UGM, yaitu Prof. Dr. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, M.Si., Apt; Dr. dr. Rul Afiyah Syarif, M.Kes; Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA; dan Dr.rer.nat. apt. Arko Jatmiko Wicaksono, M.Sc. Mereka membawakan materi dari berbagai aspek, mulai dari pengelolaan usaha berbasis komunitas, strategi komunikasi kesehatan, hingga manajemen kolaborasi dalam pengembangan usaha herbal.

           Sebagai indikator keberhasilan kegiatan edukasi, dilakukan pengukuran pre-test dan post-test kepada peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan pada aspek penataan embalage, pemasaran digital, strategi mencari kolaborator, serta rencana keberlanjutan operasional cafe. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat sosialisasi satu arah, namun memberikan dampak nyata dalam peningkatan kapasitas masyarakat secara terukur. Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini menjadi cerminan dari sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi lokal berbasis kearifan tradisional. Ke depan, penguatan model human sociopreneurship seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan desa-desa herbal lainnya di Indonesia sebagai kontribusi nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.